Terserang Penyakit Jantung

Penyakit jantung, salah satu penyakit mematikan di dunia. Penyakit jantung sendiri merupakan istilah untuk menggambarkan berbagai penyakit yang membuat jantung tidak berfungsi optimal. Berikut beberapa jenis penyakit pada jantung: jantung koroner (penyakit akibat penyumbatan pada saluran peredaran darah menuju jantung), aritmia jantung (penyakit karena jantung berdetak abnormal, bisa terlalu cepat, pelan, atau tidak teratur), gagal jantung (penyakit di mana otot jantung sangat lemah sehingga jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh), dsb.

Secara umum, beberapa penyakit jantung memiliki gejala-gejala seperti berikut: mudah lelah & berkeringat   padahal tidak melakukan aktivitas yang berat, detak jantung terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur, sesak nafas, pembengkakan pada kaki, sakit kepala, mual, sering merasa cemas, dan lain sebagainya. Siapa saja yang bisa terkena penyakit jantung? Siapapun punya potensi mengidap penyakit jantung. Potensi terserang penyakit jantung bakal semakin besar jika seseorang memiliki kriteria ini:

Ada keturunan

Memiliki keturunan mengidap penyakit jantung berarti punya potensi 2 kali lebih besar menderita penyakit jantung ketimbang mereka yang tidak memiliki keturunan. Penyakit jantung karena keturunan umumnya bisa langsung dilihat ketika lahir atau masih balita yang ditandai dengan ujung kuku dan lidah biru, mengalami gangguan pernafasan, berat badan sulit naik, dan lain sebagainya. Akan tetapi, penyakit jantung karena keturunan juga bisa dirasakan setelah dewasa. Kemungkinan ketika lahir, ayah atau ibu tidak menurunkan penyakit jantung yang dimiliki. Namun, pola hidup buruk mereka yang justru menjadi pedoman anak. Alhasil, di kemudian hari pola hidup buruk yang terus dilakukan seperti kurang peduli terhadap olahraga, rutin mengkonsumsi makanan siap saji, tidak lepas rokok, dsb menawarkan resiko penyakit jantung.

Meski punya keluarga pengidap penyakit jantung, bukan berarti tidak bisa bebas dari penyakit jantung. Asalkan selalu menerapkan pola hidup sehat dan lakukan deteksi penyakit jantung sedini mungkin di dokter spesialis jantung (SpJP).

Usia yang semakin tua

Semakin tua usia seseorang, resiko terserang penyakit jantung semakin besar. Kalau dahulu, yang rentan terserang penyakit jantung adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun. Namun sekarang, usia 40 tahun ke atas sudah punya peluang besar terserang penyakit jantung. Hal ini dikarenakan pola hidup di zaman sekarang yang serba praktis. Untuk ke kantor/jalan-jalan, sekarang rata-rata orang menggunakan kendaraan bermotor sehingga tidak memerlukan tenaga untuk menggerakkannya. Kalau perut sudah terasa lapar, tidak harus bersusah payah memasak karena sekarang banyak sekali makanan siap saji dengan harga terjangkau. Kalori yang tidak pernah dibakar karena selalu menggunakan kendaraan bermotor kemanapun serta lemak yang ditimbulkan makanan siap saji lama kelamaan bakal menumpuk di pembuluh darah. Alhasil, lemak tersebut bakal membuat aliran darah menuju jantung menjadi sempit, kemudian bakal memicu penyakit jantung koroner.

Tidak ingin masa tua harus berjibaku dengan penyakit jantung, bukan? Untuk itu, bertekad untuk bersepeda, jogging, berenang, atau jalan kaki minimal 3 kali minggu dan kurangi makanan siap saji yang kaya lemak jahat agar jantung sehat hingga usia tua.

Punya kelebihan berat badan   

Kalau sudah merasa terlampau gemuk, jangan ragu untuk melakukan diet sehat. Ketahuilah, orang yang punya berat badan berlebih berpotensi mengidap penyakit jantung karena kemungkinan mengidap penyakit diabetes. Pesimis karena kelebihan berat badan merupakan keturunan? Meski gemuk karena keturunan sekalipun, sejatinya bisa diatasi. Asalkan, punya niat yang kuat untuk menurunkan berat badan. Bagaimana melakukan diet sehat?

  • Lakukan aktivitas fisik
  • Perbanyak makan sayur & buah
  • Kurangi porsi makan & makan tepat waktu
  • Hindari makan malam
  • Jauhi makanan berlemak & makanan manis

Bagi yang memenuhi kriteria ini, sebaiknya lakukan pemeriksaan berikut sedini mungkin:  pemeriksaan elektrokardiogram (pemeriksaan yang memanfaatkan elektroda untuk mengetahui sinyal-sinyal listrik pada jantung, kemudian digambarkan di elektrokardiograf), ekokardiografi (USG jantung), atau kateterisasi jantung (memanfaatkan selang panjang & tipis, zat kontras yang diinjeksikan melalui kateter, lalu dipotret dengan sinar-x). Lebih cepat diketahui, peluang kesembuhan semakin besar.